Selasa, 29 Desember 2015

MENGUNJUNGI PLTM SANTONG – LOMBOK – NUSA TENGGARA BARAT

Pada tanggal 2 sampai 6 nopember 2015 saya berkesempatan mengunjungi pulau Lombok. Perjalanan saya ke Lombok kali ini adalah dalam rangka menjadi Instruktur Pelatihan Basic Design PLTM/H. Pada hari ketiga pelatihan, yaitu setelah dua  hari membahas tentang teori dasar perencanaan dan desain pembangkit listrik minihidro dan mikrohidro, maka pada hari rabu tanggal 4 nopember kami berkesempatan melaksanakan kunjungan lapangan, yaitu dengan mengunjungi PLTM Santong.
Perjalanan menuju Santong dimulai pada pukul 08.40 dari kota Mataram menuju arah Utara , mendaki pada daerah yang berbukit dan akhirnya sampai di daerah puncak, dengan kota kecil bernama Pusuk. Kota Pusuk,yang terletak di daerah sejuk yang menjadi tujuan warga Mataram untuk berekreasi, kususnya di akhir pekan. Selewat kota Pusuk kemudian dilanjutkan melalui jalan menurun, akhirnya pukul 10.00 pagi kami sampai di Tanjung. Kota Tanjung adalah ibukota kabupaten Lombok Utara, suatu kabupaten baru yang merupakan pemekaran Kabupaten Lombok Barat.
Di kota Tanjung kami menuju kantor PLN Pembangkit Listrik Tanjung yang bersebelahan dengan PLN Rayon Tanjung. Di tempat tersebut sudah menunggu teman-teman dari PLN Pembangkit Listrik Tanjung yang juga ikut sebagai peserta pelatihan, yaitu Pak I Made Santiadhi, Manajer Pembangkit Listrik Tanjung, serta Pak Joko dan Pak Wayan. Pembangkit Listrik Tanjung merupakan Unit PLN yang berada di bawah koordinasi PLN Sektor Lombok dan berkedudukan di kota Tanjung, Ibukota Kabupaten Lombok Utara.
Kantor PLN Pembangkit Listrik Tanjung
PLN Pembangkit Listrik Tanjung mempunyai tugas untuk mengoperasikan dan memelihara pembangkit listrik energy terbarukan yang ada di pulau Lombok, yaitu PLTM Santong (1 x 1.000 kW), PLTM Narmada (1 x 100 kW), PLTM Pengga (1 x 400 kW), serta 3 buah PLTS di 3 Gili (Gili Trawangan, Gili Meno da Gili Air) dengan kapasitas total 830 kWp.
Di kantor tersebut beristirahat sejenak sambil disuguhi minuman kopi dengan kue tradisional Lombok. Pukul 10.30 kami pun berangkat menuju lokasi PLTM Santong, perjalanan menuju PLTM Santong memakan waktu sekitar 40 menit , dengan jarak dari Tanjung sekitar 30 km.
Pada pukul 11.00 Wita kamipun sampai lokasi PLTM Santong  yang secara administratif berada di Kampung Santong, Desa Sesait, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara , Propinsi NTB.
Dari sisi topografi PLTM Santong dan sekitarnya termasuk pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Sidutan dengan luas daerah pengaliran (catchment area) yang dimulai dari lokasi bendung PLTM seluas  30,165 km². DAS Sidutan tersebut meliputi Desa Rempek, Sesait, Akasakar, dan Sukadana yang berada pada Kecamatan Gangga dan Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara.
Untuk memanfaatkan aliran sungai Sidutan tersebut, dibangun bendung (weir) dengan lebar efektif sebesar 16,66 m. Elevasi dasar 578 m, dan elevasi mercu bendung 580 m. Bendungan yang dibangun dari jenis bendungan bulat. Air yang naik akibat adanya bendung tersebut, selanjutnya dialirkan ke intake dan desander yang terletak di sisi kiri sungai Sidutan. Spesifikasi intake adalah lebar intake 2m, lebar pilar 0,5 m, sedangkan lebar pintu intake 1,0 m. Desain intake tersebut dapat mengalirkan air dengan debit 2,02 m3/detik.
Dengan Pak I Made Santiadhi, Manajer PL Tanjung
Bendung PLTM Santong
Bak penangkap pasir (desander)
Air dari bendung selanjutnya dialirkan lewat saluran penghantar yang merupakan saluran terbuka. Saluran penghantar ditempatkan di tebing kiri Sungai Sidutan pada ketinggian (elevasi) sekitar   +578 s/d +580 m dengan panjang saluran 1770 m. Dimensi saluran penghantar tersebut adalah lebar 1,4 m dan tinggi  1,12 m.

Saluran penghantar
Ujung dari saluran pembawa adalah kolam penenang, yang dikenal juga sebagai Fore bay atau Head Pond. Bak penenang (forebay) berfungsi untuk menenangkan atau menurunkan kecepatan air sebelum masuk ke penstock. Bak penenang ini juga biasanya berfungsi sebagai bak pengendap, yaitu mengendapkan sisa-sisa partikel-partikel pasir dan lumpur yang masih terbawa lewat saluran penghantar. Dari forebay air mengalir lewat saluran pipa tertutup yang disebut pipa pesat (penstock).

Forebay
Forebay atau sering juga disebut sebagai Head pond PLTM Santong memiliki ukuran panjang 8,4 m , lebar 4,2 m; dan tinggi 2,46 m. Dimana elevasi muka air adalah 575,97 m, sedangkan elevasi dasar head pond 573,89 m. Bangunan Forebay dilengkapi dengan trash rack (saringan) dan pelimpah (spillway).

Jalur pipa pesat
Dari Forebay air dialirkan melalui pipa pesat dengan panjang sekitar 190 meter dan diameter 85 cm menuju power house. Dengan elevasi permukaan air pada tailrace setinggi 494,5 maka head atau beda ketinggian antara permukaan air di head pond dengan permukaan air di tailrace adalah 81,47  meter.
Pipa pesat dan power house
Ujung dari pipa pesat dihubungkan dengan main inlet valve yang berada di dalam gedung pembangkit (Power House). Gedung pembangkit PLTM berbagai peralatan elektrikal mekanikal PLTM ditempatkan, seperti turbin, generator , kontrol dan peralatan lainnya.
Turbin, generator, bearing, fly whell dan eksiter
Turbin pada PLTM Santong merupakan jenis turbin Francis poros horizontal. Sedangkan generator merupakan generator sinkron. Antara turbin dengan generator dihubungkan dengan kopling tetap. Dengan demikian putaran turbin sama dengan putaran generator. Demikian juga dengan roda gaya (fly wheel) dan eksiter. Adapun spesifikasi teknis dari turbin dan generator  pada PLTM Santong adalah sebagai berikut :

Turbin  : 
JenisTurbin
Francis Horisontal
Jumlah
1 (satu) unit
PabrikPembuat
Hunan Sunny Hydropower Equipment Corporation
Maximum Head
82,49 m
Rated Discharge
1,6 m3/s
Rated Power
1.085 kW
Rated Speed
750 rpm

Generator  :
Jenis Generator
Sinkron Horisontal
Jumlah
1 (satu) unit
Pabrik Pembuat
Hunan Sunny Hydropower Equipment Corporation
Type
SFW-1000-8/1180
Rated Voltage
6500 V
Rated Current
114,6 A
Frequency
50 Hz
Power Factor
0,8
Rated Speed
750 rpm
 
Di depan power house
Penutup
Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pak Syamsudin dari PLN Udiklat Makassar. Bapak Mujiono, Pak Made, Pak Joko serta bapak-bapak dan ibu-ibu dari PLN Wilayah NTB lainnya. Sehingga pelaksanaan Diklat Basic Design PLTM/H antara tanggal 2 sampai 6 Nopember 2015 di PLN Wilayah NTB dapat berjalan dengan baik. Sekali lagi terima kasih, Sampai jumpa.